Soal hots listrik dinamis kelas 9

Contoh Soal Listrik Dinamis Kelas 9 – Listrik dinamis merupakan salah satu materi pelajaran IPA, oleh karena itu materi listrik dinamis masuk ke dalam PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA KELAS 9. Karena memang materi tersebut diajarkan di kelas 9.

Materi pelajaran listrik dinamis sendiri sebenarnya tidak terlalu berbeda jauh dengan materi pelajaran matematika, karena materi listrik dinamis juga tidak sedikit melakukan penghitungan angka. Oleh karena itu, ada beberapa orang yang kesulitan dalam materi ini.

Apabila anda merasa kesulitan dalam mempelajari materi listrik dinamis, maka tidak ada salahnya apabila anda coba melihat beberapa contoh soal listrik dinamis kelas 9 yang akan kami berikan pada kesempatan ini beserta dengan jawabannya.

Akan tetapi, selain memberikan contoh soal. Kami juga turut memberikan pembahasan lainnya, yaitu seperti pengertian listrik dinamis dan rumus listrik dinamis. Jadi anda akan jauh lebih mudah dalam memahami materi pelajaran tersebut.

Pengertian Listrik Dinamis

Pengertian listrik dinamis adalah sebuah aliran listrik yang dapat bergerak ataupun berubah-ubah, baik itu listrik searah (AC) ataupun listrik bolak-balik (DC). Asal aliran listrik ini sendiri ialah dari elektron yang mengalir secara terus menerus dari kutup negatif (-) ke kutub positif (+).

Media yang dilalui aliran listrik umumnya adalah kawat penghantar dan aliran tersebut mengalir setiap satuan waktu. Sedangkan kuat arus listrik (i) merupakan sebutan untuk aliran arus listrik yang mengalir dalam waktu tertentu.

Rumus Listrik Dinamis

Rumus listrik dinamis sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu tumus kuat arus listrik, rumus beda potensial, rumus hambatan dan rumus hukum ohm. Untuk anda yang ingin mengetahui setiap rumus listrik dinamis berdasarkan dari jenisnya bisa langsung melihat rumus tersebut dibawah ini.

Baca  6 Perangkat Pembelajaran PJOK Kelas 8 Semester 1 & 2

Rumus Kuat Arus Listrik

Arus listrik sendiri akan dihasilkan apabila dua buah benda bermuatan dihubungkan menggunakan penghantar. Kuat arus listrik sendiri memiliki simbol huruf (I), dengan satuan yaitu Ampere (A).

I = Q / t

Keterangan:

  • I : Kuat arus listrik (A)
  • Q : Jumlah muatan listrik (Coulomb)
  • t : Satuan waktu (s)

Rumus Beda Potensial

Perbedaan potensial pada aliran listrik bisa menyebabkan berpindahnya elektron. Beda potensial adalah jumlah energi yagn dibutuhkan untuk menglirkan muatan listrik mulai dari ujung penghantar. Beda potensial atau disebut juga dengan sumber tegangan memiliki simbol (V) atau Volt.

V = W / Q

Keterangan:

  • V : Beda potensial (Volt)
  • W : Energi listrik (Joule)
  • Q : Jumlah muatan listrik (Coulomb)

Rumus Hambatan Listrik

Hambatan listrik atau disebut juga dengan resistor memiliki simbol (R), untuk satuannya adalah (Ohm).

R = ρ . l / A

Keterangan:

  • R : Hambatan listrik (Ohm)
  • ρ : Jenis hambatan (Ohm.mm2/m)
  • A : Luas kawat penghantar (m2)

Rumus Hukum Ohm

Hukum ohm ialah hukum yang menghubungkan ketiga hal diatas, yaitu kuat arus listrik, sumber tegangan atau beda potensial dengan hambatan.

I = V / R atau R = V / I, atau V = I . R

Untuk keterangan rumus hukum ohm bisa dilihat pada keterangan rumus-rumus diatas.

Contoh Soal Listrik Dinamis Kelas 9

Setelah mengetahui beberapa hal tentang listrik dinamis, maka saatnya untuk kembali ke pokok pembahasan yaitu contoh soal listrik dinamis untuk kelas 9 SMP. Dimana contoh soal dari kami ini akan disajikan menjadi dua, yaitu contoh soal kelas 9 semester 1 dan 2.

Sedangkan untuk jenis soal yang diberikan ialah contoh soal pilihan ganda, sehingga anda cukup memilih jawabannya saja. Kemudian kami juga akan turut memberikan jawaban dari contoh soal tersebut secara lengkap.

Contoh Soal Listrik Dinamis Kelas 9 Semester 1

1. Muatan listrik besarnya 180 C berpindah menggunakan kawat penghantar selama 1 menit. Berapa besarnya kuat arus listrik tersebut…

Baca  20 Contoh Soal UAS Bahasa Indonesia Kelas 9 dan Kunci Jawabannya

A. 180 AB. 6 AC. 3A

D. 30 A

2. Sebuah penghantar memiliki arus listrik sebesar 0,2 A dengan waktu 500 second. Berapa besar muatan yang berpindah melalui penghantar…

A. 120 CB. 80 CC. 10 C

D. 100 C

Soal Listrik Dinamis Semester 1Unduh

Contoh Soal Listrik Dinamis Kelas 9 Semester 2

1. Apa penyebab adanya aliran arus listrik….

A. Perbedaan waktuB. Perbedaan hambatanC. Perbedaan kuat arus

D. Perbedaan potensial

2. Muatan arus listrik sebesar 4.500 C mengalir pada penghantar dalam kurun waktu 15 menit. Barapa besar kuat arus listrik yang melalui penghantar…

A. 5 AB. 0,3 AC. 3 A

D. 2 A

Soal Listrik Dinamis Semester 2Unduh

Akhir Kata

Demikian itu beberapa contoh soal listrik dinamis kelas 9 yang sekiranya dapat Calwriterssfv.com berikan pada kesempatan hari ini. Apabila anda merasa belum cukup memahami contoh soal diatas, alangkah baiknya anda download contoh soal tersebut supaya bisa mempelajari lebih lanjut.

Listrik dinamis adalah listrik yang dapat berubah-ubah dan dapat mengalir secara terus-menerus. Pada listrik dinamis arus listriknya berasal dari electron yang terus-menerus mengalir dari kutub negative ke kutub positif, juga mengalir dari potensial tinggi menuju ke potensial rendah dengan tegangan yang berbeda.  Selisih potensial antara potensial tinggi dan potensial rendah disebut beda potensial.

  • Beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber listrik ketika saklar terbuka dan tidak tidak mengalirkan arus disebut gaya gerak listrik/ ggl (e)
    V = ε – I . R
  • Beda potensial antara kutub-kutub suatu elemen listrik ketika saklar ditutup dan mengalirkan muatan listrik yang disebut tegangan jepit (V) V = I . RKeterangan: V = beda potensial (volt) I = kuat arus (Ampere) R = hambatan (Ohm)

    ε = ggl (volt)

  • Arus listrik dinamis ada dua jenis, yaitu arus bolak-balik (AC) dan arus searah (DC).

Menurut hukum Ohm:

“ Jika tegangan pada suatu rangkaian dinaikkan, arus dalam rangkaian akan naik dan jika tegangan diturunkan, arus akan turun, asalkan suhu penghantar tetap.”

Sumber Arus Listrik

Salah satu sumber listrik yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari adalah batu baterei dan aki (accumulator), keduanya dikenal dengan sel listrik atau elemen listrik. Berdasarkan kemampuannya untuk dapat diisi ulang, sel-sel tersebut dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

Sel primer

Sel primer merupakan kelompok sumber arus listrik sekali pakai. Muatannya tidak dapat diisi lagi apabila telah habis dipakai. Jenis-jenis sel primer diantaranya:

Sel volta (sel galvani)

  • Disusun dari sebuah lempeng seng sebagai elekroda negative dan sebuah lempeng tembaga sebagai elektroda positif.
  • Sel yang dapat menghasilkan listrik melalui reaksi redoks elektrokimia
  • Terjadi polarisasi sehingga pemakaiannya singkat
  • Contohnya batu baterai dan aki

Baterai (sel kering)

Sumber arus listrik ini disebut sel kering karena bahan penyusunnya tidak mengandung cairan. Baterei tersusun atas:

  • Terdiri dari dua elektroda yaitu sebagai kutub positif dan kutub negatif
  • Elektroda positif (anoda) berupa sebatang karbon yang dikelilingi campuran mangan oksida dan serbuk karbon (depolarisator)
  • Elektroda negatif adalah elektroda positif yang diselubungi oleh seng
  • Terdapat elektrolit yang terbuat dari campuran pasta ammonium klorida yang dicampur serbuk kayu atau getah

Elemen Weston (sel basah)

  • Terdiri dari Air raksa (Hg) sebagai elektroda positif dan larutan Amalgama cadmium 1% cadmium, Air raksa (Hg) 89% sebagai elektroda negatif
  • Elektrolit berupa larutan jenuh kadnium sulfat
  • Depolisator berupa campuran merkuri sulfat (HgSO4 )dan kadnium sulfat (CdSO4)

Sel sekunder

Sel sekunder adalah sumber arus listrik yang dapat diisi kembali pada saat muatannya telah habis digunakan, karena sel elektrokimia yang menyusunnya tidak memerlukan penggantian bahan pereaksi  meskipun telah digunakan. Alat yang digunakan untuk mengetahui muatan aki disebut hydrometer. Contoh sel sekunder adalah akumulator (aki).

Hambatan listrik

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu perangkat elektronik (resistor) dengan arus listrik yang mengalirinya. Hambatan listrik juga dapat diartikan sebagai penahanan yang diterima oleh muatan listrik yang mengalir pada sebuah penghantar.

Jenis-jenis hambatan:

  • Rangkaian yang disusun secara berurutan
  • Hambatan yang dipasang dialiri arus listrik sama besar
  • Apabila salah satu hambatan putus, maka seluruh rangkaian akan ikut putus

Dapat dirumuskan sebagai berikut:

Rs = R1 + R2 + R3 + … + Rn

Beberapa sumber tegangan yang dipasang seri dapat berlaku rumus sebagai berikut:

Hambatan paralel

  • Rangkaian disusun berjajar
  • Tegangan pada tiap ujung-ujung hambatan sama besar

Dapat dirumuskan sebagai berikut:

Beberapa sumber tegangan yang dipasang parallel dapat berlaku rumus sebagai berikut:

Besar gaya gerak listrik (ggl) dan tegangan jepit dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

I = kuat arus listrik (Ampere)

ε = ggl (volt)

R = hambatan listrik (Ohm)

r = hambatan dalam sumber tegangan (Ohm)

V = tegangan jepit (volt)

Besar hambatan penghantar (konduktor) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

R = hambatan penghantar (Ohm)

r = hambatan jenis penghantar (Ohm meter)

l = panjang penghantar (m)

A = luas penampang penghantar (m2 )

Menurut hukum I Kirchoff:

“ jumlah kuat arus yang masuk ke suatu percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari percabangan tersebut.”

S Imasuk = S Ikeluar

Hubungan Hambatan Dan Bahan Pengantar

  • Semakin besar hambatan pada suatu bahan, maka bahan akan semakin sulit mengalirkan arus listrik.
  • Semakin kecil hambatan pada suatu bahan, maka bahan akan semakin mudah mengalirkan arus listrik.

Jenis-jenis bahan berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, sebagai berikut:

  1. Konduktor: bahan yang memiliki hambatan kecil karena elektron-elektron disetiap atomnya tidak terikat kuat oleh inti atom sehingga arus listrik dapat dengan mudah mengalir. Contohnya besi, baja, dan tembaga.
  2. Semi konduktor: bahan yang dapat menghantarkan listrik dalam kondisi tertentu, daya hantar listriknya antara konduktor dan isolator. Contohnya karbon, silicon, dan germanium.
  3. Super konduktor: bahan yang mengalirkan arus listrik tanpa hambatan. Contohnya raksa dan timah.
  4. Isolator: bahan yang memiliki hambatan yang sangat besar karena elektron-elektron disetiap atomnya terikat kuat oleh inti atom sehingga arus listrik sangat sukar mengalir. Contohnya kayu dan plastik.

Pada kawat logam hambatan listrik dipengaruhi oleh:

  1. Panjang kawat
  2. Luas penampang
  3. Hambatan jenis kawat

Dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

R = hambatan kawat logam (Ohm)

ρ = hambatan jenis kawat (Ohm m)

λ = panjang kawat (m)

A = luas penampang kawat (m2 )

Soal No.1

Sebuah kawat tembaga dialiri  arus 4 ampere selama 10 menit. Muatan listrik yang mengalir pada kawat tersebut adalah….

  1. 1.200 C
  2. 1.500 C
  3. 2.200 C
  4. 2.400 C

PEMBAHASAN :

Diketahui: I = 4 A t = 10 menit = 600 s Menentukan muatan listrik (Q)

Q = I. t = 4A . 600 s = 2.400 C
Jawaban D

Soal No.2

Sebuah kawat penghantar listrik mengalir dengan muatan sebesar 30 Coulomb selama 1 menit. Kuat arus yang mengalir pada kawat tersebut adalah….

PEMBAHASAN :
Diketahui:
Q = 30 C t = 1 menit = 60 detik Menentukan kuat arus I


Jawaban A

Soal No.3

Suatu elemen diberi gaya gerak listrik sebesar 12 volt dengan hambatan dalam 2 ohm. Jika elemen tersebut dihubungkan dengan lampu pijar 4 ohm, kuat arus yang mengalir pada lampu dan tegangan jepitnya adalah…

  1. 1 A dan 4 V
  2. 2A dan 8 V
  3. 1 A dan 8 V
  4. 2 A dan 4 V

PEMBAHASAN : Diketahui: ε = 12 V hambatan dalam (r) = 2 ohm R = 4 ohm Menentukan kuat arus

Menentukan tegangan jepit V = I. R = 2 A. 4 ohm = 8 V

Jawaban B

Soal No.4

Sebuah penanak nasi digunakan pada tegangan 220 volt dan  dan hambatan pada alat tersebut adalah 20 Ω. Kuat arus listrik yang harus dialirkan pada penghantar agar penanak nasi tersebut dapat berfungsi adalah…..

PEMBAHASAN : Diketahui: V = 220 volt R = 20 Ω Menentukan kuat arus (I) V = I.R


Jawaban D

Soal No.5

Empat buah hambatan masing-masing besarnya 3 Ω, 4 Ω, 6 Ω,  dan 8 Ω dirangkai seri seperti pada gambar dengan kuat arus yang masuk sebesar 40 volt. Tegangan listrik yang melalui setiap hambatan adalah….

  1. 6V, 8V, 10V, 16V
  2. 3V, 8V, 12V, 16V
  3. 6V, 10V, 12V, 16V
  4. 3V, 6V, 10V, 16V

PEMBAHASAN : Diketahui:

R1 = 3 Ω


R2 = 4 Ω
R3 = 5 Ω
R4 = 8 Ω
Menentukan hambatan total (Rtotal) Karena rangkaiannya seri, maka

Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4 = 3 Ω + 4 Ω + 5 Ω + 8 Ω = 20 Ω


Menentukan kuat arus total (Itotal) Karena rangkaiannya seri, maka

Itotal = I1 = I2 = I3 = I4


Menentukan tegangan di setiap hambatan

V1 = I1.R1 = 2A. 3Ω = 6 V


V2 = I2.R2 = 2A. 4Ω = 8 V
V3 = I3.R3 = 2A. 5Ω = 10 V
V4 = I4.R4 = 2A. 8Ω = 16 V
Jawaban A

Soal No.6

Tegangan yang diperlukan untuk mengalir pada rangkaian tersebut adalah…

PEMBAHASAN : Diketahui: I = 2,5 A

R1 = 4Ω


R2 = 10Ω
R3 = 6Ω
Menentukan hambatan total (Rtotal) Karena rangkaiannya seri, maka

Rtotal = R1 + R2 + R3 = 4Ω + 10Ω + 6Ω = 20Ω

Menentukan tegangan yang diperlukan

V = I x Rtotal

V = 2,5 A x 20Ω = 50 V

Jawaban C

Soal No.7

Tiga buah hambatan masing-masing besarnya 4 Ω, 5 Ω, dan 6 Ω dirangkai paralel dengan kuat arus yang masuk sebesar 20 ampere. Hambatan total dari rangkaian tersebut adalah….

PEMBAHASAN : Diketahui: I = 20 A

R1 = 4Ω


R2 = 5Ω
R3 = 6Ω Menentukan hambatan penganti




Jawaban A

Soal No.8

Diketahui gambar rangkaian listrik sebagai berikut

Besar kuat arus pada rangkaian listrik tersebut adalah….

PEMBAHASAN : Diketahui:

R1 = 2 Ω


R2 = 6 Ω
R3 = 8 Ω V = 12 V

Menentukan Rtotal


R1 dan R2 terhubung seri sehingga
R12 = R1 + R2 = 2 + 6 = 8Ω
R12 dan R3 terhubung paralel sehingga

Menentukan kuat arus listrik V = I x R


Jawaban C

Soal No.9

Penghantar listrik digambarkan sebagai berikut

Jika arus yang masuk pada rangkaian itu adalah 10 A dan arus yang mengalir di titik A adalah 4 A. Arus yang mengalir di B dan C adalah…

  1. 2A dan 6A
  2. 4A dan 6A
  3. 2A dan 8A
  4. 4A dan 8A

PEMBAHASAN  Diketahui:

kuat arus masuk (Im) = 10 A


IA = 4A
Menentukan IB dan IC Sesuai Hukum Kirchoff

Imasuk = Ikeluar

Karena tersusun Seri A dan B maka

IA = IB = 4 A

C tersusun paralel dengan A dan B sehingga

Imasuk = IAB + IC


IC = Imasuk – IAB = 10 A – 4A = 6 A
Maka IB = 4A dan IC = 6A
Jawaban B

Soal No.10

Diketahui gambar sebagai berikut

Jika  I1 = I4 = 6A dan I2 = I5 = 3A. Maka besar I3 adalah…

PEMBAHASAN :

Diketahui:
I1 = I4 = 6A
I2 = I5 = 3A
Menentukan I6 Berdasarkan Hukum Kirchof

Σ Imasuk = Σ Ikeluar


I1 + I4 = I2 + I3

+ I5
6A + 6A = 3A + I3
+ 3A
12 A = 6A + I3
I3
= 12 A – 6A = 6 A
Jawaban C

Video liên quan

Última postagem

Tag